Biografi Beliau -
Tidak dikenal di Bumi namun Sangat terkenal di langit, para melaikat
mengagungkannya.inilah julukan yang tepat menurut ahli sejarah islam tentang
kisah Uwais Al Qarny, Siapakah Uwais Al
Qarni.? Apa keistimewaannya.? dari manakah asalnya.? bagaimanakah kisahnya.?
Langsung saja disimak berikut ini.
Biografi dan Kisah
Uwais Al Qarni
Uwais Al Qarni adalah seorang pemuda
yang berasal dari negeri yaman, ia sudah memeluk islam saat Nabi Muhammad Saw
mengirim para sahabat untuk berdakwah di tanah yaman, ketaatannya sangat kuat
terhadap islam dan kecintaannya terhadap Rasulullah sungguh luar biasa, dia sangat
ingin bertemu dengan Nabi yang ia cintai namun ia tidak bisa meninggalkan tanah
yaman karena ia harus merawat ibu kandungnya.
Uwais Al Qarni tidak memiliki saudara dekat, tidak ada ahli
sejarah menyatakan secara pasti siapa nama ayah kandungnya namun ia dikenal
dengan anak yatim, ia mengasuh ibunya seorang diri, dengan kondisi ibu
yang sudah tua, sakit-sakitan dan buta penglihatannya Uwais Al Qarni merawat
ibundanya dengan penuh kecintaan.
Setiap ia mendengar berita masyarakat yaman yang baru pulang
dari madinah mereka menceritakan sudah bertemu dengan Rasulullah, kerinduan
Uwais Al Qarni terhadap sang nabi semakin kuat, ia senantiasa berharap dapat
dipertemukan dengan Rasulullah, namun ia tidak rela meninggalkan ibunya.
Dikisahkan pernah suatu hari sampai berita ke yaman bahwa
Rasulullah dan para sahabat terdesak di perang uhud, Rasulullah mengalami luka
hingga giginya patah karena dilempari dengan batu oleh musuh, mendengar berita
itu
Uwais Al Qarni memukul-mukul giginya dengan batu hingga patah, ini merupakan kuatnya cintanya terhadap Rasulullah meskipun ia belum prnah bertmu.
Uwais Al Qarni memukul-mukul giginya dengan batu hingga patah, ini merupakan kuatnya cintanya terhadap Rasulullah meskipun ia belum prnah bertmu.
Berangkat Ke Madinah
Karena kerinduan yang sangat membara, dia memberanikan diri
meminta izin kepada ibunya untuk berangkat pergi ke madinah, namun dalam
hatinya ia hanya berpegang teguh pada keputusan sang ibu, jika sang ibu tidak
mengizinkan maka iapun tidak akan pergi, namun ibunya memaklumi keinginan Uwais
Al Qarni, dia memberi izin namun segera kembali ke yaman jika sudah sampai di
madinah, kerena ibunya sudah uzur membutuhkan bantuan sang anak.
Setelah mengecup kening sang ibu Uwais Al Qarni
berangkat pergi ke madinah, dia sangat semangat dan bergembira dalam perjalanan
karena akan bertemu dengan orang yang telah ia rindukan.
Dalam catatan sejarah, banyak rintangan yang dialami Uwais
Al Qarni di perjalanannya menuju madinah, sampai ia kehausan di padang
pasir dan untanya juga mati di tengah teriknya matahari, namun dengan izin
Allah, Uwais Al Qarni sampai di madinah.
Sampai di Madinah
Uwais Al Qarni sangat bergembira saat melihat pintu gerbang
madinah, dengan penuh semangat ia memasuki kota madinah dan menanyakan rumah
Rasulullah, dalam satu kisah diakatakan Uwais Al Qarni langsung ke rumah
Rasulullah yang berada di dekat masjid, saat menegtuk pintu ia bertemu dengan
anak nabi Saayidah Fathimah. betapa terkejutnya Uwais Al Qarni setelah
mendengar bahwa Rasulullah tidak ada di madinah melainkan berada di medan
perang.
Dengan penuh kekecewaan ia berdiri sejenak di depan mesjid
memandang tempat para sahabat sholat dan memperhatikan sebuah tempat tinggi
dalam benaknya ia membayangkan Rasulullhah berdiri disana.
Sepanjang hari ia menunggu, namun tidaklah mungkin ia menuggu
sampai Rasulullah pulang dari medan perang, Uwais Al Qarni
teringat sang ibu, maka ada kegundahan di dalam hatinya, sejauh ini datang
apakah harus menuggu rasulullah atau pulang untuk pulang kembali merawat ibu.
dengan matap ia memilih untuk pulang kembali dengan penuh kekecewaan, karena ia
teringat ibunya sudah tua dan sangat membutuhkannya.
Pujian Untuk Uwais Al Qarni
Sepulang Rasulullah dari peperangan beliau langsung
menanyakan tentang orang yang mencarinya dan Sayyidah membenarkannya,
Rasulullah bersabda "Uwais Al Qarni adalah anak yang sangat taat
kepada ibunya, ia adalha penghuni langit, sangat masyhur namanya di langit.
Dalam Hadits lain Rasulullha bersabada " jika kalian
berjumpa dengan Uwais Al Qarni , perhatikanlah di telapak tangannya ada
tanda putih" kemudian Rasulullah Saw memandang kepada Ali bin Abi Tahlib
dan Umar Bin Khattab, seraya mengatakan "jika suat saat nanti kalian
bertemu dengannya mintalah doa dan istighfarnya dia adalah penghuni langit dan
bukan penghuni bumi.
Pada masa sepeninggal Rasulullah, kekhalifan dipimpin Abu
bakar namun Uwais Al Qarni tidak ditemukan, namun pada masa kepemimipinan Umar
Bin Khattab belia selalu sibuk menanyakan kepada setiap kafilah yang datang
dari yaman "adakah Uwais Al Qarni bersama kalian."
Kisah Uwais Al
Qarni Sang Peghuni Langit
Namu setelah beberapa kali umar melakukan itu, pada suatu
hari di benar-bernar bertemu dengan Uwais Al Qarni, ia memperhatikan penampilan
Uwais Al Qarni sesuai dengan yang disabadakan Rasulullah. Dikisahkan pertemuan
dengan Uwais Al Qarni ini Umar bin khattab ditemani oleh Ali bin Abi
thalib.mereka langsung meminta doa dan istighfar dari uwais, pada awalnya uwais
tidak mau namun karena desakan maka ia mengadahkan tangganyan dan kemudian
beristighfar.
Wafatnya Uwais Al Qarni
Setelah pertmuan dengan Umar Bin Kahttan dan Ali, Uwais Al
Qarni tidak terdengar lagi bertanya, pada pertmuan itu ia ditawarkan untuk
tinggal di madinah dan dipenuhi segala kebutuhannya, namun ia menolak.
Sebagian besar ahli sejarah sepakat bahwa Uwais Al Qarni wafatnya
di yaman, namun tidak ada yang tahu persis tanggalnya, wafatnya Uwais Al
Qarni ini sangat unik. begitu banyak orang yang membantu dan mengurus
jezajahnya. sehingga mencengangkan penduduk kota yaman, mereka hanya
mengenal Uwais Al Qarni seorang fakir dan tidak ada keistimewaan di mata
masyarakat.
Dalam sejarah juga disebutkan baha makam Uwais Al Qarni
hilang tanda dan tidak ada kepastian kebanaran posisi makamnya, sungguh benar
Uwais Al Qarni adalah penghuni langit.

Komentar
Posting Komentar